
Si Rika ini wajahnya biasa saja, kalau menurutku lebih cantik istriku. Makanya waktu aku dikenalkan dengan Rika, aku tidak ada pikiran macam-macam. Suatu hari Rika menelepon istriku untuk memberi tahu kalau dia sekeluarga mendapat voucher menginap di sebuah hotel bintang lima untuk semalam. Dia pun mengajak istriku datang ke hotel tersebut untuk mencoba fasilitas yang ada disana. Di hotel tersebut terdapat kolam renang, tempat fitnes dan lain-lain yang dapat dipakai secara gratis. Akhirnya kami memutuskan untuk menerima ajakan Rika.

“Hai Wi, Hen…”
“Hai Ka… suami sama anakmu mana?” tanya istriku.
“Lagi tidur siang mereka” jawab Rika.
“Kok berdu aja? Anakmu mana?”
“Anakku gak ikut, abisnya ntar repot kalo ngajak anak kecil” kataku.
“Oh… ya udah, kalian mau berenang? Atau mau fitnes aja?
“Fitnes aja deh”

Wah malu juga nih, apalagi Rika, soalnya kami cuma pakai handuk. Setelah di dalam aku sedikit kaget, karena kulihat ada seorang wanita mondar-mandir dengan santainya dalam keadaan bugil. Aku lihat Rika juga sedang ngeliatin cewek itu yang kesannya cuek banget. Saat masih terbengong-bengong, ada seorang wanita menghampiri kami, ternyata dia adalah locker girl.
“Mari Mas, Mbak.. aku simpan handuknya” kata locker girl itu dengan suara halus.
“Haa? Disimpan?” tanyaku kebingungan.

“Wah mati aku” pikirku dalam hati. Masak aku harus bugil didepan empat cewek?! Sementara aku lihat istriku dan Rika juga saling pandang karena kebingungan. Akhirnya aku yang memutuskan.
“Ya udah mbak gini aja, kita mau lihat-lihat dulu. Nanti kalau mau berendam baru kita simpen handuknya disini” kataku.
“Iya deh mas” jawab si Mbak dengan senyum genitnya lagi, kemudian langsung berbalik dan berjalan keluar ruangan.
“Gimana nih Ka?” tanya istriku ke Rika.
Selagi Rika masih terdiam kebingungan, istriku langsung ngomong lagi,
“Ya udah deh, kita terusin aja yuk” kata istriku.
“Udah Ka, buka aja… gak pa-pa” imbuh istriku.
“Beneran nih? Terus Ricky gimana?” tanya Rika sambil melirik malu-malu kearahku.

“Gak pa-pa, anggap aja kita kasih dia tontonan gratis” sahut istriku.
Aku sungguh tidak menyangka istriku akan berkata seperti itu. Padahal biasanya dia sangat cemburuan. Akhirnya istriku melepas handuknya, disusul Rika yang juga perlahan ikut melepas handuknya dengan ragu-ragu. Begitu handuknya terlepas, terlihatlah payudaranya yang bulat, dan juga bulu kemaluannya yang lebat banget. Melihat aku yang bengong menatap tubuh Rika, istriku hanya tertawa geli. Sementara Rika berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangannya.
“Hei, jangan bengong dong, sekarang giliran kamu yang buka handuknya” kata istriku.
Sebenarnya aku juga ragu-ragu untuk melepas handukku, tapi karena takut istriku berubah pikiran, aku langsung saja melepas handukku. Saat aku melepas handuk, Rika langsung membuang muka.
“Kenapa Ka? Gak pa-pa kok. Tadi kan suamiku juga liatin bodi kamu, malah sampai terangsang tuh, lihat deh” kata istriku sambil melihat kearah batangku.

“Tuh bener kan, dia terangsang ngelihatin bodi kamu” kata istriku.
Melihat penisku yang tegang, mereka berdua tertawa terpingkal-pingkal. Alhasil wanita yang sendirian tadi langsung menengok karena mendengar tawa mereka, dan langsung ikut tertawa setelah melihat penisku.
“Wah dia udah gak tahan tuh dek” kata wanita itu ke istriku sambil ngelirik ke penisku.
Akhirnya aku langsung masuk ke kolam whirlpool, daripada jadi bahan tertawaan terus. Istriku dan Rika juga menyusul masuk ke kolam setelah aku. Tak lama kemudian, wanita tadi bangun dan keluar dari kolam sambil tersenyum genit dan melirik ke selangkanganku. Sekarang tinggal kami bertiga yang berada di kolam, istriku langsung pindah posisi, hingga aku berada di tengah mereka.
“Ih, kok dari tadi masih tegang aja sih?” kata istriku sambil memegang penisku, aku hanya diam saja.
“keras banget nih” imbuh istriku.
“Sini deh Ka, mau coba pegang suamiku gak?”
Aku dan Rika jadi bengong mendengar perkataan istriku.
“Ha? Boleh Wi? Tanya Rika.
“Boleh, sini deh, pegang aja, keras banget tuh” jawab istriku.
Pelan-pelan Rika pun mulai menggerayangi pahaku, lalu naik, sampai akhirnya tangannya sampai ke penisku.
“Iya Wi, keras banget nih. Kalau dimasukin pasti enak ya” kata Rika sambil mengelus penisku.

“Aaachhh…” Rika menggelinjang.
Lalu aku angkat Rika dan aku dudukin di pinggir kolam, aku buka kakinya lebar-lebar, dan langsung kubenamkan wajahku di selangkangannya. Sementara istriku masih asik mengocok penisku.
“Gantian dong Ka, aku juga pengen dijilatin memekku nih” kata istriku yang sudah bernafsu.
Mendengar perkataan istriku, aku langsung gantian menjilati vagina istriku. Rika pun tak tinggal diam, tangannya langsung meraih penisku kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya. Nikmat sekali rasanya hisapan mulut Rika. Kami bertiga begitu terbawa nafsu, sampai gak peduli kalau-kalau ada orang yang masuk nanti. Beberapa menit kemudian istriku ternyata sudah tidak tahan.
“Ayo masukin dong, cepetan. Udah gak tahan nih” pinta istriku.

“Ngg… boleh gak Wi kalau aku gantian ngrasain sodokan suamimu?” tanya Rika.
“Boleh dong…” jawab istriku.
Mendengar jawaban istriku, Rika langsung meraih penisku yang masih tegang, lalu diarahkan ke liang vaginanya yang tertutup bulunya yang lebat itu.
“Aaacchhhh…” desah Rika saat penisku masuk ke vaginanya.
“Ayo Rick… terus… aaahhhh…” kelihatannya Rika benar-benar menikmatinya.

“Makasih Ricky, Tiwi… ini benar-benar pengalaman luar biasa buatku”
“Hahaha… sama Ka, aku juga baru pertama kali ngrasain nikmat kayak gini, benar-benar gak pernah aku bayangin sebelumnya” kata istriku.