Bandar qq

Cerita Wik Wik - Pacar Kakakku (Part 2)

hot girl ha bibo 25Janda Kembang - “Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.”


Ternyata nikmat sekali mengisap penis. Saya jepit penisnya dengan kedua payudara saya kemudian saya gosok-gosokkan, hmm nikmat banget! Mas Rudi akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintal saya hingga terlentang lalu diterkamnya saya dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas bukit kembar saya.

“Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas”

Saya benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putting saya sambil sesekali diisap dengan kuat.

“Auwh geli nikmat aah ouw!”

Saya menggelinjang kegelian tapi tangan saya justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentil saya. Sejurus kemudian lidahnya turun ke vagina saya. Tangannya menyibakkan jembut saya yang rimbun itu lalu membuka vagina saya lebar-lebar sehingga klitoris saya menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.

Janda Nakal - “Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.


“Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Mita mmh”.

Mas Rudi terus menjilati vaginsaya sampai akhirnya saya nggak tahan lagi.

“Mas.. ayo.. masukin penismu.. aku nggak tahan..”

Mas Rudi lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah lubang vagina saya. Saya mengangkangkan kaki lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vagina saya.

“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..”

Walaupun sudah basah, tapi vagina saya masih sangat sempit karena saya masih perawan.

“Au.. sakit”

Mas Rudi tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Tika memek saya jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatan saya sampai menyentuh dasarnya.

“Au.. sakit..”

Saya melonjakkan pantat karena kesakitan. Saya rasakan darah hangat mengalir di paha saya, persetan! Sudah kepalang tanggung, saya ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Rudi memompa pantatnya maju mundur.


“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!”

“Aakh! Aakh! Auw!”

Saya menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. Vagina saya serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu.

“Ooh.. lebih keras, lebih cepat”

Facebook gái xinh Vũng Tàu: Thảo Nguyên Phạm - ohgai.netJerit kesakitan saya berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Rudi malah mencabut penisnya dan tersenyum pada saya. Saya jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Saya mengangkangkan kaki saya tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak saya tancapkan batang bazooka itu ke dalam vagina saya,


“Jrebb.. Ooh..” saya menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 saya menaik turunkan pantat saya sambil sesekali saya goyangkan pinggul saya.

“Ouwh.. enak banget tempikmu nggigit banget sayang.. penisku serasa diperas”

“Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, memekku serasa dibor”

Saya menghujamkan pantat saya berkali-kali dengan irama sangat cepat. Saya merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan saya menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, saya merasa seluruh sel tubuh saya berkumpul menjadi satu dan,

“Aah mau orgasme Mas..”

Saya memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Rudi merasa sesak karena desakan susu saya yang montok itu.

“Kamu sudah sayang? OK sekarang giliranku!”

Facebook girl xinh Đồng Nai: Tiểu Ngọc - ohgai.netSaya mencabut vagina saya lalu Mas Rudi duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Saya bersimpuh dihadapannya dengan lutut saya sebagai tumpuan. Saya raih penis besar itu, saya kocok dengan lembut. Saya jilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali saya isap dengan kuat.


“Crupp.. slurp.. mmh..”

“Oh yes.. kocok yang kuat sayang!”

Mas Rudi mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambut saya dan kedua bola basket yang menggantung di dada saya. Saya semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok penisnya.

“Crupp crupp slurp!”

“Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!”

Saya semakin bersemangat ngerjain penis big size itu. Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu ,

“Croot.. croot..”

Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut, wajah, payudara dan hampir seluruh tubuh saya. Saya usap dan saya jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu saya isap penisnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat saya rasakan dan saya telan.

Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.

Previous
Next Post »