
Masih terbayang liukan tubuhnya yang bisa dikatakan montok,putih dengan wajah yang manis sangat mengundang jiwa kelelakianku. Aku harus menaklukkannya, kataku dalam hati. Dengan pengalaman yang kumiliki, akhirnya bisa juga dia kutaklukkan. Namun aku jadi ngeri sendiri, betapa tidak, aku pernah berjanji pada diri sendiri, aku nggak akan pernah mau menyentuh perempuan yang masih perawan, sepertinya telah kulanggar.
Saat mulai kucumbu sang vionita…, baru pada taraf permulaan, dimana mulut kami saling berpagutan, dan tangan bebasku mulai bergerilya menjelajahi dadanya, dia sudah melenguh-lenguh mendapatkan orgasmenya. Profil seorang gadis yang belum pernah tersentuh tangan jahil lelaki. Belum lagi saat lidahku sudah mulai menyapu dada dan klitorisnya, tak terhitung dia telah mengalami orgasme berapa kali.
Tak lama ku ajak dy k hotel, seolah tak sabar kulucuti pakaiannya satu persatu, dengan ciuman bertubi- tubi di mulut dan lehernya, membuatnya tak sadar apa yang sedang kulakukan. Kutempelkan batangku yang masih terbungkus jeans ke kakinya untuk menambah sensasi bagiku dan baginya.

Tak sabar segera kusapukan lidahku menyusul tanganku yang sudah mendahului sesampainya di bongkahan itu lidah ku menari indah d atas gunung kembar milik nya tak lupa ku isap perlahan puting merah nya . Tubuhnya mulai mengejang, menunjukkan vio sudah memperoleh orgasmenya yang pertama, diimbuhi dengan lenguhan- lenguhan sambil menyebut-nyebut namaku…. “Oh….,ahkhkk,,, mas,…. Ough… shhhh!” Lenguhan perlahan namun ragu-ragu, menunjukkan betapa amatir gadis dalam pelukanku ini.
Seolah tak puas tanganku bermain dengan puting nya,aku pun mulai merayap menurunkan tangan ku secara berlahan dan mulai merasakan kehangatan vaginanya yang sudah teramat basah. Kudapati klitorisnya yang sudah mengeras dan licin, memudahkanku untuk mempermainkan dengan tangan. Tak kuhentikan jilatan-jilatan lidahku di putingnya.
Kudengar desahan nya yang lembut ...ahhhkk..oouugghh..... maass..membuatku semakin liar dan tak terkendali Tanpa memberi kesempatan untuk beristirahat, mulai kuturunkan jilatan- jilatanku kea rah perut, dengan tujuan yang pasti… kitoris….. Jilatan-jilatan yang turun perlahan dari dada ke perut dia menggeliat,mendesah oough...ahhhkkk...hmmmm.
Kususuri perut langsingnya dan kubiarkan bermain- main agak lama di sana, menimbulkan rasa geli dan penasaran baginya. Kuturunkan lagi lidahku menuju ke selangkangan yang semakin lembab miliknya, hingga kudapati klitorisnya yang semakin mengkilat dan keras.
Indah memerah merekah dan bau khas cairan vagina yang sangat kusuka, namun milik si Vio ini lain, bau yang harum, menunjukkan betapa terawat tubuh indahnya. Tak lama lidahku memainkan klitorisnya, sambil sekali-sekali kususupkan ke liang vaginanya, kembali dia mengejang dan meracau tak menentu sambil menyebut-nyebut namaku….

Mulai kuangkat tubuhku dan dan kubaringkan sejajar disampingnya serta kulolosi pakaian yang menempel ditubuhku tanpa kecuali. Kutarik tangannya untuk mulai mempermainkan penisku. Ada hentakan keras dari Tanti, jangankan untuk memberikanku kepuasan, untuk menyentuhnyapun dia tak mau. Lihat Juga Nonton Video Bokep Online
“Terus harus bagaimana aku bisa memperoleh kepuasan ?” Keluhku padanya sambil berusaha merayu. Kembali kujilati dadanya tuk membuatnya kembali terbuai, dan sepertinya berhasil. Kurasakan lagi tubuhnya mulai membara lagi. Kulihat gelengan kepala saat kucoba lagi untuk meraih tangannya dia tetap saja menolak mungkin karena perta,ma kalinya melakukan ini.
Imajiku yang liar membuatku semakin tak tahan… Aku harus mendapatkan kepuasan itu. “Ya, kalau gitu dimasukin aja, ya ?” kataku seolah mengancam. Tak terdengar penolakan dari vio, walaupun kulihat ada reaksi lain darinya yang kutahu dia merasa keberatan dan pasti nya menolak
Mulai kugesekkan penisku ke mulut vaginanya yang sudah basah, sekedar bergesekan, tak ada niatan untuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Sensasi yang sangat memabukkan, apalagi saat gesekan penisku mengenai klitorisnya yang mengeras itu, wow…. Kembali terdengar lenguhan saat penisku menyentuh klitorisnya. Lihat Juga Video Seks Indo

Ada lonjakan pinggul dan geraman perlahan keluar dari mulutnya. Kucabut lagi penisku untuk meningkatkan sensasi lain untuknya. Kumasukkan lagi perlahan-lahan penisku, sebatas kepala bajanya dan kembali tangannya menahan tubuhku.
Kembali ada gerinjal perlahan pinggul dan geraman serta nafas tertahan dari Vio seolah kehabisan nafas, disusul kejatan-kejatan seluruh tubuhnya manggapai orgasmenya untuk kesekian kali…. “Oh…., mas,…. Ough… shhhh...ahhkk!” Kucabut lagi, dan kususupkan penisku dan perlahan- lahan kutambah kedalamannya tanpa dia sadari walaupun agak sulit perlahan tapi pasti hingga aku menyentuh dinding vagina nya dan berusaha mencebolkan nya secara halus,tanpa kusadari mengalir cairan merah di sekujur kejantanan ku yang menandakan perawannya berhasil ku bobol.
kudengar desahannya ahhkkkk..hmmm....uuhhhkkk maasssss,kutatap wajah nya yang meneteskan air mata mungkin kesakitan tapi tak mampu menahan nikmat yang ku berikan padanya Mulai kuayun tubuhku secara perlahan- lahan seolah memompa vaginanya sambil mengelus buah dada nya agar memberikan kenikmatan yang sesungguhnya, dapat kurasakan cairan yang mulai meleleh keluar mengenai selangkanganku. Mungkin karena gerakan memompa yang perlahan- lahan itulah, kurasakan tubuh Vio mulai membara kembali, ditandai dengan lenguhan tertahan dan goyangan pinggul yang masih tertahan keraguan.
Tak lama goyangan perlahan tubuhku, kembali dia mengejat- ngejat bagaikan ikan kehabisan air diiringi rintihan yang membuatku mabuk…. “Oh…., mas,…. Ough…shhhh, oouuuhhhhhhhhghhh!” Semakin kupercepat ayunan tubuhku untuk segera mengejar ketinggalanku darinya. Tak tertahan lagi lenguhan yang juga semakin cepat seiring kayuhanku yang semakin cepat. “Uh….uh….uh….uh……oh..oh..ahh...ahh...ouhhhh….!”
“Aahhhh….. uhhhhh…..nghhhhhh !” Kuayunkan badanku tanpa ragu lagi dengan sepenuh tenagaku, semakin tak menentu pula rintihan yang hinggap ditelingaku, sehingga memancing kenikmatan yang sudah mulai tak dapat kubendung lagi…. Segera kucabut penisku dan kugesekkan ke vagina bagian luar dan klitorisnya.
Kugapai ejakulasiku dengan kutekankan penisku ke bawah perutnya tuk mencari sensasi seolah dijepit kehangatan vaginanya, tak dapat kutahan, spermaku memancar deras di antara perut kami seiring dengan lenguhan panjang kami berdua…. “Ohhhh…. oh….. oughhhhh…….. !” lenguhku panjang “Aahhhh….. uhhhhh…..nghhhhhh !” selingnya….. Entah berapa kali aku berkejat-kejat menikmati ejakulasiku.

Sentuhan-sentuhan nakalkupun tak mampu membangunkannya dari mimpinya. Niatku semula yang ingin segera mengulangi permainan ranjang itu aku urungkan. Perlahan tapi pasti nafsuku yang siap menggelora lagi itu menjadi padam.
Tak tega aku kalau ingat bahwa dia telah mengalami orgasme yang menguras tenaga itu berulang kali. Begitu sensitifnya Vio mungkin karena masih perawan itu, seolah-olah gesekan celana dalamnya sendiri saat dia berjalanpun bisa membuatnya terkulai penuh kenikmatan.Sungguh nikmat malam itu dan selalu terbayang di benak ku sampai sekarang aku sering ke tempat hiburan tersebut dan selalu menyewa nya karena pengalaman yang ia berikan padaku membuat aku tak melupakan kejadian yang lalu ..